Selasa, 11 November 2008

Prospek lulusan SMK Farmasi dalam era globalisasi

Prospek lulusan SMK Farmasi dalam era globalisasi
12-05-2008

--------------------------------------------------------------------------------

Sejalan perkembangan zaman, dimana lapangan kerja semakin membutuhkan generasi unggulan yang memiliki moralitas dan mentalitas yang baik maka perlunya adanya pendidikan dan pembinaan yang sistematik sesuai dengan program pemerintah. Dan disisi yang lain untuk mempersiapkan datangnya AFTA (Asean Free Trade Area) dan persaingan Global, menuntut setiap pihak termasuk penyelenggara pendidikan untuk dapat menyiapkan tenaga kerja siap pakai yang kompeten di bidangnya dan mampu bersaing di dunia kerja.

Sementara itu dengan kondisi perekonomian Negara saat ini, tenaga lulusan setingkat SMU diharapkan dapat memiliki kemampuan bersaing, sehingga dapat menjadi tenaga kerja yang profesional dan produktif, adaptif dan kreatif, mampu mengatasi perkembangan teknologi yang sangat cepat.

Perkembangan industri bidang farmasi merupakan salah satu bidang yang menjanjikan di Indonesia, ketika kebanyakan industri kewalahan ditimpa resesi, sedangkan industri farmasi justru berkembang tiap tahun (tahun 1998 pasar berkembang 25%, tahun 1999 bertambah lagi 20% dan tahun 2000 mencapai 50%, perkembangan berkesinambungan sampai tahun 2008). Tenaga asisten apoteker juga merupakan "backbone" di sektor apotek dan laboratorium klinik yang perkembangannya mengikuti perkembangan perumahan. Di setiap area di mana pemukiman berkembang, akan berkembang pula apotek dan laboratorium klinik.

Pelayanan kefarmasian merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan perlu segera melakukan proses peningkatan profesionalisasi pelayanan baik secara kuantitas maupun kualitas.

Sekolah Menengah Kejuruan bidang keahlian Farmasi, yang melihat situasi dan kondisi yang ada menangkap peluang kebutuhan akan tenaga pelaksana di bidang farmasi, termasuk sektor pelayanan (apotek, rumah sakit), distribusi obat (PBF, Pedagang Besar Farmasi) juga sector industry dan laboratorium.

Untuk menjawab peluang tersebut maka dalam penyelenggaraan pendidikan berpedoman pada kurikulum pemerintah yang didasarkan pada struktur program kurikulum SMK yang berlaku saat ini, yaitu :

1. Komponen Normatif
Mengarahkan siswa pada pembentukan watak dan sikap etis, melalui mata pelajaran seperti :
* Pendidikan Pancasila dan Kewarganeraan
* Pendidikan Agama
* Bahasa Indonesia
* IPS (Sejarah Nasional dan Sejarah Umum)
* Pendidikan Jasmani dan Kesehatan

2. Komponen Adaptif
Mengarahkan siswa pada konsep berfikir logis dan kreatif, melalui mata pelajaran seperti
* Matematika
* Kimia
* Biologi
* Bahasa Indonesia
* Keterampilan Komputer dan Perkenalan Informatika (KKPI)

3 Komponen Produktif.
Mengarahkan siswa pada pembekalan keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan kemampuan yang diperlukan oleh dunia kerja, melalui mata pelajaran seperti :
* Ilmu Resep
* Farmakologi
* Farmakognosi
* Administrasi Farmasi
* Kesehatan Masyarakat
* Perundangan undang Kesehatan
* Praktek Kerja Lapangan

Berdasarkan kurikulum pendidikan yang diberikan kepada siswa didik, maka Kompetensi lulusan SMK Farmasi yang dapat dibentuk adalah sebagai berikut :

A. Melaksanakan peracikan obat
* Menjelaskan konsep kefarmasian
* Membuat sediaan serbuk
* Membuat sediaan larutan
* Menjelaskan cara pembuatan sediaan steril
* Mengidentifikasi resep
* Membuat sediaan kapsul
* Membuat sediaan emulsi
* Membuat cara pembuatan galenika
* Menjelaskan cara pembuatan infus ( Rebusan )
* Menggunakan alat-alat peracikan
* Membuat sediaan salep
* Membuat sediaan suspensi
* Menjelaskan pembuatan Suppositoria / Ovula

B. Melaksanakan Penatalaksanaan Sediaan Farmasi
* Melakukan penataan dan penyimpanan sediaan farmasi berdasarkan sifat fisik dan kimia
* Melakukan pencatatan dan laporan sediaan farmasi
* Melakukan penataan dan penyimpanan sediaan farmasi berdasarkan peraturan perundang-undangan
* Menjelaskan jaringan dan sistem distribusi sediaan farmasi

C. Melaksanakan pengelolaan perbekalan farmasi sesuai dengan kewenangannya
* Melaksanakan pelayanan prima
* Pengadaan sediaan farmasi
* Menghitung harga sediaan farmasi
* Meningkatkan penjualan

D. Melaksanakan konsep hidup sehat
* Mengkomunikasikan konsep hidup obat
* Memberikan informasi penggunaan obat
* Menginformasikan penggunaan obat

Adanya Program link and match antara industri dengan instansi yang terkait, seperti Apotek dan Industri ( User ) guna mengasah kemampuan dan Keterampilan penatalaksanaan kefarmasian sehingga memiliki kecakapan sesuai dengan Standar ISO yang ditetapkan oleh dunia Industri / User.

Konsepsi lain yang ada pada kurikulum SMK Farmasi adalah adanya peluang bagi lulusan untuk dapat langsung bekerja di industri baik swasta maupun BUMN dan memungkinkan untuk dapat membuka lapangan kerja sendiri dengan dibekali entrepreneurship sebagai modal keterampilan serta dapat melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih tinggi baik di lingkungan Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial, Perguruan Tinggi favorit seperti ITB, UPI maupun pendidikan tinggi lainnya yang relevan dengan program keahlian ini.

Prospek lulusan SMK Farmasi dengan seabreg kompetensi yang dimilikinya, dekade sekarang ini masih sangat terbuka luas, baik menjadi bagian ;

1. Pelayanan dan penatalaksanaan kesehatan masyarakat seperti menempati formasi Asisten Apoteker pada Instalasi Apotek, Instansi Rumah Sakit Pemerintah maupun swasta
2. Tenaga penyuluh kesehatan masyarakat di PUSKESMAS
3. Tenaga Teknisi di Industri Obat, Makanan, Minuman, Alat Kesehatan, Obat Tradisional, Kosmetik, Bahan Kimia
4. Tenaga Laboran di Lembaga Laboratorium Penelitian dan Laboratorium Klinik
5. Tenaga Distribusi/Marketing di Pedagang Besar Farmasi (PBF)
6. Entrepreneuship/Wirausaha dengan membuka toko obat atau Apotek.
7. Melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi Negeri atau Perguruan Tinggi Swasta.


Penulis : Ronnie Kustiana, SST Wakasek dan Ketua Panitia Penerimaan Siswa Baru SMK Farmasi Bina Insan Mulia

Kurikulum SMK Kesehatan Raflesia

Kurikulum SMK Kesehatan Raflesia
Program Keahlian : Perawatan Terpadu

Kurikulum SMK Kesehatan Raflesia mengikuti kurikulum Diknas (KTSP) plus kurikulum Kesehatan (lokal) dengan muatan :

1. Program NORMATIF
Pendidikan Agama
Pendidikan Kewarganegaraan dan Sejarah
Bahasa Indonesia
Olah Raga dan Kesehatan (ORKES)

2. Program ADAPTIF

Bahasa Inggris
Matematika
Keterampilan Komputer dan Pengenalan Informasi
Kewirausahaan
Biologi
3. Program PRODUKTIF

Anatomi Fisiologi
Keterampilan Keperawatan
Farmasi
Laboratorium
Ilmu Kesehatan Masyarakat
Kedokteran